Beranda Opini OPINI: Kebijakan Ekonomi Nasional Salah Arah

OPINI: Kebijakan Ekonomi Nasional Salah Arah

PRABOWO SUBIANTO

JAKARTA – Calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebutkan arah pembangunan ke depan akan dimulai dengan referendum ekonomi. Di awal pemaparan visi misi pada Debat Capres Pamungkas malam ini, Prabowo memulai dengan narasi bbahwa arah ekonomi saat ini di jalan yang salah.

Jika sistem ini dilanjutkan, maka tidak akan membawa kesejahteraan bagi bangsa Indonesia. Sistem ini, katanya, terbukti telah menyimpang dari keinginan para pendiri bangsa. Sistem ekonomi saat ini malah membiarkan kekayaan nasional mengalir ke luar negeri.

“Telah terjadi deindustrialisasi. Sekarang Indonesia tidak produksi apa-apa. Hanya menerima bahan produksi dari bangsa lain. Ini harus kita ubah,” katanya pada Debat Capres di Jakarta, Sabtu (13/4).

Debat capres-cawapres putaran kelima menjadi debat terakhir sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu, 17 April 2019. Debat putaran kelima ini masih diselenggarakan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pada Sabtu (13/4) pukul 20.00 WIB.

Berbeda dari kedua debat sebelumnya, debat kelima Pilpres 2019 ini diikuti kedua capres dan cawapres. Debat kelima Pilpres 2019 mengusung tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.

Sandiaga Uno menambahkan, negeri ini sangat kaya raya. Namun, selama masa kampanye delapan bulan ke daerah-daerah, Sandi tidak menemukan kehidupan masyarakat yang menggembirakan secara keseluruhan. Rakyat ingin perubahan. “Kami melihat dan mendengar dari masyarakat. Pertumbuhan ekonomi belum dirasakan masyarakat,” kata Sandi.

Dia menekankan, ekonomi harus tumbuh dengan lapangan kerja yang luas dan bahan pokok terjangkau. Prabowo-Sandi konsen di bidang ini untuk membawa masyarakat yang adil dan makmur. (*)

PENULIS:

AZHAR AZIS

Wartawan