HERALDMAKASSAR.com – Gelombang massa diperkurakan akan membanjiri Gelora Bung Karno (GBK) dan sekitarnya besok. Diperkirakan, massa yang hadir mencapai 1 hingga 7 juta orang.
“Insyaallah perkiraan kita 1 sampai 7 juta (orang),” ujar Ketua Panitia Kampanye Akbar Prabowo Sandi, M. Taufik, di GBK, Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2019).
Sebelum kampanye, acara akan diawali dengan salat subuh bersama. Peserta yang hadir terdiri berbagai elemen sekitar Jabodetabek. Hampir seluruh 212, ulama nasional yang mendukung Prabowo-Sandi.
Taufik mengatakan persiapan kampanye besok telah mencapai 90 persen. Rangkaian kampanye akan dimulai dengan salat Subuh.
Yang unik sebab untuk pertama kalinya ada kampanye yang pesertanya menginap di sejumlah hotel di sekitar GBK. Hotel-hotel yang berada di sekitar GBK bahkan dipenuhi oleh peserta kampanye.
Mohammad Naufal Nunggio, salah seorang peserta kampanye bahkan menulis pengalamannya yang ikut kampanye besok. Tulisan Nauval ini menjadi viral di grup WhatsApp.
Berikut beberapa petikan tulisan Nauval:
“FENOMENAL sepanjang sejarah Indonesia berdiri. Tak terbayang bahwa keinginan besar rakyat Indonesia dalam mengikuti kampanye 02 #PADI bin #PAS di GBK (Gelora Bung Karno) tanggal 7 April begitu bernafsu.
Bayangkan untuk mengikuti kampanye di GBK koq harus pakai NGINAP. Hotel-hotel mewah di sekitar GBK penuh total dengan massa yang akan mengikuti kampanye 02.
Mereka datang dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Tanpa pakai iming-iming ongkos. Apalagi pakai iming-iming nasi bungkus. Hanya pakai pengumuman meĺalui medsos oleh UBN (Ustadz Bakhtiar Natsir dan Ulama-ulama lainnya) maka datang semua masyarakat pakai modal sendiri untuk menghadiri KAMPANYE AKBAR #PADI bin #PAS di GBK.
Coba bayangkan kampanyenya hari AHAD tanggal 7 April tapi masyarakat dari hari Sabtu sudah datang memboking kamar di hotel-hotel mewah sekitar GBK. Ah memang ngeri-ngeri sedaaap kampanye ini. Baru kali ini di Indonesia ada kampanye model begini. Rakyat mau kampanye berasa kayak mau perang. Semua disiapin oleh emak-emak militan terutama bagian KONSUMSINYA.”
(TIM)
