Beranda Sulsel FKM Unhas Gelar Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia

FKM Unhas Gelar Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia

Heraldmakassar.com – akultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menggelar Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia yang berlangsung Sabtu, 23 Maret 2019 di Kampus FKM Unhas.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan tim debat yang akan mewakili FKM pada tingkat universitas. Menurut Ketua Panitia, Dr. Syamsuar Manyullei, SKM, M.Kes., MSc.PH bahwa kegiatan ini telah melalui proses panjang yaitu mulai proses sosialisasi 6-15 Maret 2019 kemudian technical meeting pada tanggal 22 Maret 2019.

Dalam sambutannya Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD mengatakan bahwa Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) adalah lomba debat tingkat nasional yang menggunakan Bahasa Indonesia untuk menetapkan pola pembinaan mahasiswa serta memberi wadah perkembangan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, terampil, kompeten dan berbudaya, kemampuan terbaik dalam berpikir kritis dan berkomunikasi, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan jejaring antar perguruan tinggi, memupuk rasa kesatuan dan kebanggaan terhadap kebhinekaan bangsa dan budaya.

Selain itu, KDMI mampu mendorong mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Indonesia, tetapi juga menuntut mahasiswa mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan public bahwa posisi mereka benar dan tepat. Di dalam debat, mahasiswa akan dihadapkan pada persoalan-persoalan nyata yang dihadapi suatu masyarakat atau bangsa.

Adapun tema debat meliputi:
1. Menolak Beasiswa dari Perusahaan Rokok
2. Penyediaan Kondom Gratis Sebagai Upaya Pencegahan HIV/AIDS
3. Alat Kontrasepsi berguna membatasi Keturunan
4. LGBT itu adalah hak asasi
5. ABORSI memiliki dampak yang baik untuk kesehatan
6. Merokok adalah hak Asasi
7. Pakaian Kasual saat mengikuti Perkuliahan
8. Peningkatan Pajak Gula untuk menurunkan komsumsi gula
9. Pernikahan yang diatur orang tua lebih bahagia daripada menikah dengan cinta
10. Pemasungan orang ODGJ untuk keamanan masyarakat
11. Memundurkan waktu sekolah agar tida kmenganggu sarapan anak
12. Melarang penjulan bersoda/berpemanis tinggi di Sekolah
13. Hormati anak yang tidak mau makan sayur.

Peserta berdebat sangat dinamis, kritis, saling menyerang dan mempertahankan pendapat timnya. Mereka rata-rata memiliki kemampuan debat yang sangat bagus tinggal diperlukan pembenahan pada beberapa aspek misalnya intonasi, jangan suara keras terus, ritme harus terjaga, jelas dengan argumen yang kuat dan mampu meyakinkan audiens dan dewan juri. Berdasarkan penilaian dewan juri: Dr. Syamsuar Manyullei, SKM, M.Kes., MSc.PH; Muhammad Rahmat, SKM, M.Kes; Jumriani Ansar, SKM, M.Kes; Adelia U. Adymangilep, SKM, MARS; dan Suci Ramadhani, SKM, M.Kes. dari 9 tim yang mendaftar dan dinyatakan lolos seleksi, maka yang menjadi juara 1 adalah tim Muh. Agung S, Andi Nani Siti Mardiyanti dan Renaldi; juara 2 adalah tim Andi Nurkhafifah, Nurul Azizah dan Rifdah Wardani sementara juara 3 tim Vicher, Nurwahidatul dan Yuki Anggraeni. Seluruh tim diberikan sertifikat dan uang pembinaan bagi juara 1 sebanyak Rp.1.000.000 per tim, juara 2 Rp.750.000 dan juara 3 sebanyak Rp. 500.000. Bagi peserta juara 1 selanjutnya akan dikirim namanya pada tingkat universitas untuk menjadi delegasi FKM Unhas. Terima kasih kepada semua panitia yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini, tutup Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas.