Beranda Headline News Penangkapan Romy Terkait Jual Beli Jabatan di Kementerian Agama

Penangkapan Romy Terkait Jual Beli Jabatan di Kementerian Agama

Romahurmuziy.int

HERALDMAKASSAR.com – Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Umum PPP, Romahurmuziy diduga terkait dengan kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI. 

“Dari hasil pemeriksaan awal, OTT di Jatim itu terkait dengan jual beli jabatan di lingkungan Kemenag baik tingkat lokal hingga di pusat,” ujar Jubir KPK Febri Diansyah kepada wartawab, petang tadi. 

Kendari begitu, penyidik KPK masih akan terus mendalami kasus ini. KPK memiliki waktu 24 jam untuk meningkatkan kasus ini menjadi penyidikan. 

Sebelumnya, OTT terhadap Romy berjalan menegankan. Sebab, petugas KPK yang sudah membuntuti para pelaku di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur, tersebut sempat terjadi drama kejar-kejaran.

Demikian keterangan sejumlah saksi yang menyaksikan peristiwa penangkapan Romahurmuziy. Saksi yang bertugas sebagai penjaga jembatan penyeberangan orang (JPO) Basuki Rahmat menceritakan ada beberapa orang yang keluar dari tempat parkir di samping kiri hotel.

Pria yang akrab disapa Rommy itu ditangkap KPK tepatnya di depan Hotel Bumi Surabaya, Jumat (15/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIB. “Pukul 08:00 WIB, ada orang keluar dari hotel. Keluar dari lobi. Ada ramai-ramai gitu,” ujarnya kepada awak media.

Saksi yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan, dari lokasinya yang berada di seberang jalan, terlihat ada dua orang ditangkap. Sementara itu, ada sekitar lima orang yang melakukan penangkapan.

Dia menyebut, saat ditangkap, salah satu orang tersebut dipegang pada kedua tangannya. Sedangkan satu orang lainnya terlihat dipiting atau lehernya dikalungi tangan. Namun beberapa orang yang menangkap tersebut tidak memakai seragam. “Ada dua orang yang ditangkap. Satunya dikekep, satunya dipegang tangannya gitu. Ada rame-rame orang, tapi ndak pakai seragam,” lanjutnya.

Selain itu, saksi tersebut melihat beberapa orang yang menangkap sambil membawa selembar kertas HVS putih. Dia menduga bisa saja itu surat penangkapan. “Dua orang ini dikejar sama kurang-lebih lima orang. Ada salah satu yang bawa kertas (bisa jadi surat OTT),” imbuhnya.

Saksi lainnya juga berbagi cerita. Petugas Linmas wanita yang enggan disebutkan namanya itu awalnya mendengar ada keributan di lokasi. Dia mendengar ada suara ramai orang-orang yang berteriak hendak menangkap. “Iya ramai gitu, denger teriakan juga,” lanjutnya.

Petugas Linmas itu pun bergegas menghampiri keributan tersebut. Dia akhirnya naik lift untuk menyeberangi JPO. Namun, saat dia masih berada di JPO, keributan itu telah usai.

Sementara itu, Direktur Sales dan Marketing Hotel Bumi Surabaya Endah Retnowati membenarkan bahwa Ketum PPP Romahurmuziy saat itu memang menginap di hotel mereka. Namun pihaknya sama sekali tidak mengetahui soal penangkapan yang dilakukan KPK.

“Saya tidak tahu detailnya. Dan saya tidak bisa memberikan informasi apa pun karena saya tidak tahu kejadiannya. Betul, Pak Rommy memang menginap di Hotel Bumi Surabaya,” kata Retno seperti dikutip dari detikcom. (TIM)