HERALDMAKASSAR.COM – Fakultas Kesehatan Masyarakat bekerjasama dengan Sekolah Pascasarjana Univeristas Hasanuddin menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “One Health Framework – Sustainablity dan Profitability of Cocoa-Based Farming in Sulawesi” pada hari Senin, 11 Maret 2019 di Aula Prof. Dr. Ir. Fachruddin, Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Tiga narasumber, yaitu Professor Merilyn Walton dan Professor David Guest dari University of Sydney serta Sudirman Nasir, PhD dari Universitas Hasanuddin membawakan materi pada kuliah umum hari ini. Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.Sc.PH.,Ph.D yang merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas turut hadir serta membuka kegiatan kuliah umum ini secara resmi.
Dalam kuliahnya, Professor David Guest menyatakan bahwa upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dari petani kakao demi membantu meningkatkan produktifitas hasil panen melalui pelatihan-pelatihan selama ini dianggap kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh metode pelatihan yang cenderung “top-down” dan “spoon-fed program” yang berakibat pada kurangnya minat para petani kakao khususnya pemuda dan wanita. Professor David Guest juga memaparkan tiga factor utama yang harus diperhatikan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani kakao, yaitu; pendidikan, difersifikasi serta kesehatan. Namun sayangnya, kesehatan dari petani kakao adalah aspek yang cenderung paling seringterabaikan. Pada akhir kuliahnya, Prof David Guest menegaskan pentingnya pendekatan yang interdisipliner dan multiperspektif kepada petani kecil untuk meningkatkan produktifitas hasil panen dan tentunya kesejahteraan petani.
Kuliah selanjutnya dibawakan oleh Professor Merilyn Walton yang menjelaskan mengenai The Village Livelihood Program yang merupakan sebuah proyek percontohan yang diinisiasi dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui perubahan perilaku, kesehatan dan mata pencaharian umum mereka. Proyek percontohan ini focus pada perekrutan sukarelawan yang secara khusus mendapatkan pelatihan mengenai pengetahuan ilmiah dasar tentang penyakit (manusia & tanaman) dan praktik pertanian yang baik. Para relawan pun mejadi sumber informasi terkait kendala dalam produksi kakao, pencegahan penyakit dan mempromosikan kesehatan yang baik dalam kontek desa. Upaya ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kesehatan mereka sendiri di tingkat desa dan keluarga.
Oleh Sudirman Nasir, Phd, selanjutnya dipaparkan bahwa proyek yang merupakan kolaborasi antara Universitas Hasanuddin dengan University of Sydney tersebut adalah sebuah proyek interdisipliner dengan melibatkan empat bidang ilmu yang berbeda; pertanian, ekonomi, kesehatan, budaya. Ide untuk menggunakan pendekatan yang interdisipliner bukan tanpa alasan. Pendekatan ini dianggap efektif, bukan hanya dalam perumusan solusi dari upaya peningkatan produksi hasil panen kokoa dan kesejahteraan petani, namun juga dapat berkontribusi dalam memfasilitasi keterlibatan masyarakat, publikasi akademik dan pendampingan peneliti-peneliti muda.
Kuliah umum kemudian dilanjutkan oleh diskusi dengan para narasumber dan dipimpin oleh Muhammad Junaid, PhD dari Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Sesi diskusi ini memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh bagi peserta mengenai topic dari kuliah umum hari ini. Dekan Sekolah Pascasarjana, Prof. Jamaluddin Jompa, M.Sc, Ph.D menutup kuliah umum ini dengan kembali menekankan peran dari riset yang kolaboratif dan multidisiplin dalam menjawab tantangan dimasa mendatang.