Beranda Sulsel Nurdin Abdullah Dengarkan Curhat Kepala Sekolah Wilayah Selatan-Selatan

Nurdin Abdullah Dengarkan Curhat Kepala Sekolah Wilayah Selatan-Selatan

BANTAENG — Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (NA) bersilaturahmi dengan kepala sekolah SMA, SMK dan SLB se Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba dan Selayar di Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sabtu (9/3) sore. Hadir sebanyak 170 kepala sekolah.

Ini merupakan kegiatan resmi pertama yang dihadiri Nurdin Abdullah di Sulsel setelah melakukan lawatan di Jepang. Kegiatan ini juga dihadiri Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin.

Pada kesempatan ini gubernur mendengarkan dan mencari tahu apa yang menjadi persoalan di wilayah selatan-selatan Sulawesi Selatan ini. Tema yang diangkat meningkatkan layanan pendidikan wilayah selatan-selatan untuk Sulsel yang lebih maju.

“Ini kita ingin melihat bahwa gairah pendidikan ini harus kita tingkatkan, kepala sekolah-sekolah ini harus diberikan mood yang baik, jangan diberikan beban yang berat,” kata Nurdin Abdullah.

Sebut NA, hal pertama kali yang ingin dilakukannya saat dilantik bersama wakilnya Andi Sudirman Sulaiman adalah bagaimana mengembalikan guru-guru yang dikirim jauh dan terpisah dari keluarga dapat kembali bersama.

“Dan dalam masa enam bulan ini oleh aturan telah memungkinkan untuk mengembalikan kepala sekolah itu, yang mendapat tugas jauh dan kembalikan ke keluarganya,” sebut Nurdin.

Tujuan silaturahmi ini sebutnya adalah bagaimana antara provinsi dan kabupaten dapat bersinergi. UU No. 23/2014 mengatur pembagian urusan pendidikan antara pemerintah pusat dengan daerah. Dimana menyerahkan pendidikan SMA/SMK ke provinsi. NA berharap aturan ini tidak membuat kaku sinergi yang ada.

“Apa yang terjadi, kepala cabang dinas atasannya Dinas Pendidikan Provinsi sehingga diabaikan wilayah kabupaten/kota bersangkutan,” paparnya.

Sehingga ke depan dibawah kendali provinsi, berharap koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota bisa bersinergi dengan baik.

“Saya akan meminta pandangan-pandangan pak bupati, orang mungkin dipindahkan, mau diangkat harus minta izin pak bupati. Karena SMA/SMKnya di wilayahnya,” ujarnya.

Aspirasi dari Selayar misalnya, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Selayar, Drs. Daeng Ngilau, menyampaikan, layanan pendidikan akan meningkat jika fokus disasar delapan standar nasional pendidikan. Diantaranya, standar tenaga pendidik. Permasalahan klasik adalah tidak meratanya distribusi tenaga kependidikan.

“Di Selayar itu pada tiga tahun lalu, diadakan unit sekolah baru, satu SMA dan satu SMK, sampai hari ini belum ada guru PNSnya, apalagi tata usahanya, semua itu mengandalkan tenaga honor,” paparnya.

Lanjutnya, permasalahan distribusi ini dihadapi Selayar dan daerah lainnya.

Diakhir pertemuan, NA menyampaikan bahwa setelah pertemuan wilayah akan melakukan pertemuan dengan kabupaten/kota untuk menjelaskan blue print (desain) pendidikan Sulsel.

Gubernur juga menekankan agar, SMK yang ada dapat mengembangkan kearifan lokal di wilayah masing-masing.

(RILIS)