Beranda Headline News Inilah Deretan Fakta yang Harus Diketahui Tentang Tsunami Selat Sunda

Inilah Deretan Fakta yang Harus Diketahui Tentang Tsunami Selat Sunda

HERALDMAKASSAR.com – Bencana Tsunami yang menerjang permukiman di sekitar pantai Anyer, dan sekitarnya, pada Sabtu (22/12/2018) malam, menunjukkan sederetan fakta.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gelombang tinggi bukan tsunami karena aktivitas gempa tektonik, melainkan disebabkan akibat aktivitas gunung Anak Krakatau.

Salah satu daerah di Provinsi Banten yang terdampak parah akibat bencana tsunami adalah permukiman dan kawasan wisata di Pantai Tanjung Lesung.

Berikut sederetan fakta seputar tsunami yang terjadi di Selat Sunda:

1. Tidak ada peringatan dini BMKG akan potensi tsunami

Tsunami yang menerjang kawasan Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang terjadi secara tiba-tiba, tidak ada peringatan dini dari BMKG maupun BNPB. Sementara gempa bumi juga tidak terdeteksi.

2. BMKG tidak aktifkan 3 sirinenya usai tsunami pertama

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Tiar Prasetya juga mengatakan, BMKG tidak mengaktifkan 3 sirine peringatan tsunami pada Minggu (23/12/2018) pagi.

Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, adanya bunyi sirine di Teluk Labuhan Kecamatan Labuhan, Kabupaten Pandeglang yang tiba-tiba berbunyi sendiri, bukan dari aktivasi BMKG, BPBD.

3. Tsunami diperkirakan mencapai 3 meter

BMKG menyebut bahwa peristiwa yang terjadi di Selat Sunda adalah gelombang pasang. Namun akhirnya, BMKG meralat pernyataannya, dan menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi adalah tsunami.

Tsunami menerjang wilayah Pantai di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan. Tsunami menerjang ketinggian kalau berdasarkan laporan masyarakat, laporan BPBD, antara 2 sampai 3 meter.

4. Pernyataan tidak ada tsunami susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan, tidak ada tsunami susulan yang menerjang wilayah Banten dan sekitarnya, usai tsunami pertama yang menimpa sejumlah wilayah di sekitar perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam.

Setelah tsunami pertama menerjang, BMKG memastikan tidak ada lagi tsunami susulan, begitu juga kenaikan gelombang air laut lagi.

5. Beredar video amatir tsunami terjangan panggung Band Seventeen saat konser

Sejumlah personel dan keluarga band Sevsnteen yang beraliran pop itu menjadi korban bencana tsunami di pesisir Selat Sunda, Provinsi Banten saat manggung dikawasan Tanjung Lesung, Banten. Dan sedang mengisi acara gathering perusahaan PLN di Tanjung Lesung.

6. Korban dan dampak bencana tsunami masih terus dipantau

Para korban berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Rata-rata mereka wisatawan yang sedang berlibur di pantai sekitar Anyer-Cinangka

Sebagian ada yang luka robek, patah tulang, ada yang lecet bahkan bervariasi. Hingga saat ini, petugas gabungan TNI-Polri, BPBD, PMI, dan Basarnas masih mencari dan mengevakuasi korban tsunami.

7. Foto-foto kerusakan yang terpantau akibat tsunami 

(HM)