HERALDMAKASSAR.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2018 pada hari Rabu, (19/12). Penghargaan diterima oleh Gubernur SulawesI Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonasia HM Yusuf Kalla di lstana Wakil Presiden RI.
Penghargaan yang diterima yakni APE kategori mentor yang merupakan penghargaan tertinggi
yang diberikan kepada pemerintah daerah yang telah berhasil dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui Strategi Pengarusutamaan gender.
Keberhasilan yang diperoleh pemerintah daerah Propinsi Sulawesi Selatan berdasarkan hasil verifikasi dan penilaian oleh Tim Independen yang dibentuk oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI berdasarkan beberapa kriteria kunci yang terdiri dari Komitmen, kebijakan, kelembagaan, SDM dan Anggaran Data dan analisis gender serta partisipasi masyarakat.
Penghargaan untuk kategori mentor hanya diberikan kepada empat provinsi yang dinilai terbaik dalam pembangunan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak terutama dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Selain Sulawesi Selatan, tiga provinsi lainnya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta.
“Yang dapat penghargaan saya ucapkan selamat atas upaya tersebut. Dan hadirin-hadirat yang saya hormati. Dalam perkembangan dunia, ada yang menjadi isu yang perlu ditingkatkan, selain demokrasi, perubahan iklim, dan juga yang selalu menjadi perhatian dunia adalah kesetaraan gender. Itulah makanya Indonesia mengarusutamakan kepetingan ini juga,” kata Yusuf Kalla.
Indonesia memberikan perhatian khusus untuk hal ini sebutnya, bahkan Indonesia memiliki menteri khusus agar perberdayaan perempuan dan perlindungan anak lebih baik dari sebelumnya,” sebutnya.
JK menyampaikan, kesetaraan juga ada hubunganya dengan demokrasi. Dia mencontohkan, di Amerika Seikat, selama 250 tahun lebih telah hadirnya sistem demokrasi di sana. Namun, belum ada presiden perempuan. Sedangkan Indonesia yang umur demokrasinya lebih muda telah memiliki presiden wanita, yakni Megawati.
“Kita sudah ada. Di kabinet ini rekor, sebelumnya hanya dua, tiga dan empat. Pada awal kabinet itu sembilan, sekarang delapan karena Ibu Khofifah (Indar Parawansa) jadi gubernur, sebelumnya sembilan. Berarti 25 persen kabinet sekarang perempuan,” ujar JK.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Drs Askari yang turut hadir mendampingi Nurdin Abdullah menyebutkan, penghargaan tertinggi di bidang pemberdayaan perempuan terutama pengarusutamaan gender ini, Sulsel satu-satunya di provinsi di luar pulau Jawa.
“Jadi penghargaan mentor ini adalah penghargaan tertinggi, yang diberikan kepada pemerintah daerah yang telah berhasil melakukan pemberdayaan, pembangunan perempuan dan pemberdayaan anak, terkhusus terutama pangarusutamaan gender,” ucapnya.
Askari menyebutkan, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Sulsel dianggap termasuk responsif gender, sehingga ganjar penghargaan. Dimana OPD di tingkat provinsi khususnya, sudah melakukan penganggaran yang responsif gender.
Terkait persoalan anak, sudah dilakukan kegiatan termasuk kabupaten/kota layak anak, ruang bermain hijau seperti di Jalan AP Pettarani, ruang lakstasi dan seterusnya.
Ashari berharap dengan adanya penghargaan ini Pemerintah Provinsi Sulsel dan kabupaten kota hadir dengan kebijakan yang responsif gender.
Lanjutnya, apalagi Sulsel yang menjadi pintu kawasan timur Indonesia. Tentu sangat rentan kekerasan anak, yang masih terjadi dimana-mana, termasuk tindak perdagangan orang.
“Kebijakan yang memperhatikan kepentingan laki-laki dan perempuan. Dan kita berharap tidak ada lagi tindakan kekerasan perempuan dan anak serta perdagangan orang,” pungkasnya.(*)
(HM/MKA)