HERALDMAKASSAR.COM – Pelayanan kesehatan mesti berubah terutama dalam era teknologi 4.0 saat ini, termasuk layanan Posyandu. Demikian topik utama diskusi bulanan yang digelar PERSAKMI Sulsel, Selasa 20 November 2018 di Cafe Ardan Masogi Makassar.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PP Persakmi, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes., MSc.PH; Ketua Dewan Etik PP Persakmi, Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes., M. Med.Ed.; Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, H.M. Husni Thamrin, SKM, M.Kes; Dekan FKM UPRI, Dr. Arlin Adam, SKM, M.Kes, Dewan Etik Persakmi Sulsel, Prof. Dr. Anwar Daud, SKM, M.Kes. dan juga Ketua Persakmi Sulsel, Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD.
Menurut Prof. Ridwan, Platform digital posyandu ini merespon teknologi industri generasi 4.0. Tujuan utamanya memberikan layanan massive terhadap monitoring tumbuh kembang bayi balita sebagai bentuk tanggung jawab persakmi dalam pengendalian stunting di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan.
Menurut Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, H.M. Husni Thamrin, SKM, M.Kes., Untuk aplikasi posyandu web Sangat dibutuhkan untuk masyarakat modern di jaman sekarang. Posyandu yang ada itu sudah ketinggalan di mata masyarakat. Oleh karena itu, Dibutuhkan inovasi pengembangan posyandu utk masy modern. Lebih lanjut, Tingkat partisipasi masyarakat akan pemanfaatan posyandu hanya pada angka 54%, itu artinya posyandu kurang diminati.
Dr. Aminuddin Syam yang juga sebagai Ketua Dewan Etik PP Persakmi dan sekaligus sebagai Dekan FKM Unhas juga memberikan pandangan bahwa
Di era digital saat ini, gagasan tentang Posyandu Digital sangat relevan dengan perkembangan masyarakat. Posyandu digital akan mampu menyelesaikan berbagai masalah kesehatan Ibu dan Anak tanpa harus repot2 lagi ke Posyandu konvensional. Bahkan Posyandu digital akan mereduksi biaya dan waktu bagi ibu dan anak yang membutuhkan layanan kesehatan, tutupnya.