Beranda Makassar Pj Gubernur Sulsel Bidani Lahirnya Tenun dan Songket Babe

Pj Gubernur Sulsel Bidani Lahirnya Tenun dan Songket Babe

HERALDMAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono ternyata merupakan salah satu tokoh yang membidani lahirnya lahirnya tenun dan songket Babe (Bali-Betawi).

“Jika dulu ketika tenun ini tengah dikerjakan, dan saya langsung memberi angka 8, hari ini setelah bahan sudah jadi baju dan dikenakan, nilainya jadi 9,5,” kata Sumarsono.

Ia menunjuk kepada sepasang seragam yang dikenakan oleh tokoh tenun Nusantara Anna Mariana dan suaminya Tjokorda Ngurah Agung Kusumayudha.

Saat itu, Sumarsono menerima kumjungan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) berkunjung ke Ruang Kerja Gubernur Sulawesi Selatan, Senin (30/7). Untuk meminta mantan Penjabat Gubernur Sulawesi Utara ini untuk menjadi Dewan Pembina FSKN.

Sumarsono sendiri mengenal dekat Anna dan Tjokorda semenjak menjadi Plt Gubernur DKI,

Sumarsono menyebut, Ia tidak tahu penilaian ini lahir karena karena pakain yang memang indah atau karena pemakainya yang memang baik dalam mengenakan kain tersebut.

“Atau karena yang memakainya ganteng dan cantik. Tapi jelas karena warna yang digunakan sangat langka. Ada keberanian mengkombinasi warna biru dengan ini apa ya namanya kuning ya, ini gold. Itu luar biasa, saya kira model seperti ini juga pas digunakan untuk keraton,” sebutnya.

Songket Babe sendiri menjadi tren dari adi karya fashion dari Anna, bersama Sumarsono pada tahun 2016, melahirkan karya baru tenun dan songket Betawi, yang mengangkat motif seperti ondel-ondel, kembang kelapa dan motif ciri khas Betawi lain.

Sumarsono membuat suatu akulturasi budaya yang tidak biasa. Lahir saat Sumarsono suatu waktu, Ia mengunjungi seniman tenun di Bali binaan Anna, saat berkunjung memberikan usul membuat ragam desain tenun Betawi dipadukan dengan desain Bali dalam satu kain.

Karya mereka juga dipakai oleh Presiden Jokowi dan telah diperagakan di DC Fashion Week di Washington DC.

Pada kunjungan ini juga hadir Sultan Kesepuhan  Cirebon XIV PRA Arief Natadinigrat, penggiat seni dan budaya Musdalifah. YM Brigjen Pol (P) AA Mapparessa dari Kerajaan Turikale Maros Sulsel yang merupakan Dewan Pakar FSKN beserta YM Bunda Evi Oktavia (Bendahara Umum FSKN), YM Connie Irwiany (Wakil Bendum FSKN), Jenny Helda Sarimanella (WaSekjen FSKN) dan Latendro Adji Baso Appanang.

  1. (RILIS)