HERALDMAKASSAR.com – Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara hadir pada acara Indonesian Television Jurnalist Award 2018. Ia disambut langsung Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Husain Syam.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Teater, Gedung Phinisi UNM, Sabtu (10/11/2018) ini sendiri dihadiri 500 peserta dari berbagai kalangan. Seperti tokoh masyarakat, civitas akademik, dan jurnalis.
Pengalungan bunga oleh Rektor UNM menyambut kedatangan Rudiantara di kampus Orange. Selain itu, turut hadir Wakil Walikota Makassar, Syamsu Rizal.
Tari Paduppa dan Tarian Kontemporer dari Bengkel Sastra UNM menjadi pembuka acara.
Penghargaan diberikan kepada lima jurnalis heroik Palu saat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Mereka yakni Abdy Mari (tvOne), Ody Rahman (NET.), Rolis Muhlis (Kompas TV), Jemmy Hendrik (Radar TV), dan Ary Al-Abassy (TVRI).
Ketua Panitia, Ano Suparno mengatakan, kegiatan ini diprakarsai sekelompok kecil jurnalis televisi dari Jakarta dan Makassar seperti Ivan Haris Haris Jauhari. “Makassar ditunjuk karena kedekatan psikologi dari Palu,” katanya saat menyampaikan laporan panitia.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Noorcoin dan kampus UNM yang jadi pendukung terselenggaranya acara tersebut.
Menkominfo Rudiantara dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai kelima jurnalis heroik Palu patut diapresiasi karena sisi kemanusiaannya saat meliput gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
“Tadi saya main handphone bukan tidak menyimak acara ini, tapi saya mengirim kabar kepada Dewan Pers, AJI, IJTI, dan pimpinan media seperti Kompas dan lainnya.
“Ini adalah secuil peristiwa dari beberapa bencana. Tapi ini adalah bisa jadi inspirasi bagi jurnalis lainnya. Saya mengapresiasi mereka. Saya menyampaikan kalau mereka layak di beri penghargaan,” paparnya.
Rudiantara juga berharap kisah kelima jurnalis tersebut jadi inspirasi bagi jurnalis lain karena tetap mengedepankan sisi kemanusiaan sembari menjalankan tugas dari kantornya.
“Ini adalah secuil peristiwa dari beberapa bencana. Tapi ini adalah bisa jadi inspirasi bagi jurnalis lainnya. Saya mengapresiasi mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UNM, Prof Husain Syam kembali menyampaikan jika kampusnya tak tinggal diam atas bencana yang menimpa warga Sulteng. Pada kesempatan itu, ia kembali menyampaikan jika UNM juga turut memberi bantuan di lokasi serta bersedia menampung mahasiswa asal Sulteng agar pendidikannya tak terhenti.
“Saya kira UNM ketika kejadian di Palu tidak bermaksud ingin dikata. Juga turut terjun langsung ke lokasi membangun posko dan memberi bantuan sesaat setelah bencana terjadi. Kami juga menampung mahasiswa Universitas Tadulako untuk sit in. Kami kampus kedua penerima mahasiswa terbanyak setelah Unhas tanpa dipungut biaya apapun,” jelasnya.
(HMS)