POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Universitas Negeri Makassar dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi Internasional ke-65 TEFLIN 2018. Kegiatan yang berlangsung selama 12-14 Juli ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rekror II UNM Prof. rer. nat. Muharram, Kamis (12/7) di Ruang Teater Lantai 3 Pinisi UNM Makassar.
Ketua Panitia Konferensi Internasional ke-65 TEFLIN 2018, Chairil Anwar Korompot mengatakan, kegiatan Internasional yang mengangkat tema “Sustainable in English Language Education: Where Theory, Practice, and Policy Meet” dihadiri oleh sekitar 500an orang dari berbagai negara dengan jumlah paper yang diterima sebanyak 470.
“Acara ini diikuti meloloskan sebanyak 470 paper dari ribuan yang mendaftar, dan bisa diasumsikan peserta yang hadir sekitar 500an orang dari sejumlah wilayah yang ada di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” kata Chairil, Kamis (12/7).
Materi dalam kegiatan ini akan disampaiakn oleh beberapa pembicara Intersnasional ini diantaranya Prof Muhammad Asfah Rahman, M.Ed., Ph. (guru besar UNM), Profesor Amy B.M.Tsui dari Hongkong, Assoc. Professor Elizabeth Ellis (Australia), Assoc. Professor Handoyo P. Widodo (Tiongkok), Assoc. Professor Rita Elaine Silver (Singapura).
Perlu diketahui, pelaksaan TEFLIN ke 65 ini juga meruapakan serangkaian dari pelaksanaan Dies Natalis UNM ke 57 UNM. Ketua Panitia Dies Natalis UNM Dr. Nurlina Syahrir mengatakan, suatu kebangaan bagi kampus pencetak tenega pendidikan ini mampu melakukan kegiatan Internasional yang diikuti ratusan orang dari berbagai tempat yang berbeda.
“Kita berharap dengan kegiatan ini, sejumlah pengajar bahasa Inggris ini mampu memberi sesuatu yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Selain itu kita harapkan agar pengajar ini mampu memberikan rumusan yang terbaik untuk pendidikan bahasa Inggris kedepan,” jelas Nurlina yang ditemui usai pelaksanaan.
Sementara itu, Wakil Rektor I UNM Prof. rer. nat. Muharram menyebut agar dalam pelaksaan kegiatan ini, ada semacam inovasi yang dapat dilakukan agar masyarakat di Indonesia khususnya kaum pelajar mampu mempermudah dalam proses belajar.
“Dengan berkumpulnya pengajar bahasa Inggris ini, kita harap mampu memberikan pembelajaran untuk menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar,” harap Muharram dalam sambutannya.
Sementara itu, President of ASIA TEFL Prof. Fuad Abdul Hamied mengatakan, terpilihnya UNM sebagai pelaksana kegiatan Internasional ini tidak dilakukan penunjukan begitu saja, akan tetapi melalui proses yang panjang.
Menurut Fuad, saat pelaksaan Teflin 2018 lalu di Yogyakarta, ada dua daerah yang melakukan pengusulan sebagai tuan rumah, yakni Kota Makassar dan Medan, akan tetapi yang lebih siap menyelenggarakan UNM.
“Sebenarnya Universitas Negeri Medan juga mengharapkan kegiatan Teflin 2018 ini berlangsung di sana, akan tetapi kita melihatnya mereka tidak sesiap UNM dalam merumuskan agenda secara terstruktur,” ujar guru besar Universitas Pendidikan Indonesia ini.
Fuad juga berharap dengan pelaksanaan kegiatan Internasional ini bagaimana bisa membantu guru untuk lebih baik lagi dalam mengajarkan bahasa Inggris dalam proses pembelajaran.
Dalam pembukaan kegiatan Teflin 2018 ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor II UNM Dr Karta Jayadi dan Rektor IV Prof. Dr. Gufran.
(pojoksulsel)