POJOKSULSEL.com, PAREPARE – Kemacetan panjang imbas demonstrasi pendukung paslon 2, Faisal A Sapada-Asriady Samad (FAS) yang sempat menutup ruas jalan trans Sulawesi, perbatasan Parepare-Barru, Kamis, 5 Juli 2018, disayangkan oleh warga.
Salah satunya, Tajuddin, warga Barru yang hendak mengantar istrinya untuk mengontrol kesehatan di Rumah Sakit (RS) Fatima Parepare.
Tajuddin mengaku, sangat terganggu dan tidak nyaman dengan aksi demo dan tutup jalan itu. Lantaran dia terhalang untuk mengantar istrinya kontrol rutin sesuai jadwal di RS Fatima.
Selama beberapa jam dia harus menunggu di wilayah Bojo, Barru, karena kendaraannya tidak bisa bergerak akibat macet.
Tajuddin yang kesal dengan kondisi itu, turun dari mobil dan menghampiri beberapa jurnalis yang sempat mengambil gambar di lokasi kejadian.
“Tolong dek diliput keluhanku soal ini. Demo ini betul-betul membuat kami merasa tidak nyaman dan terganggu dalam perjalanan. Karena saya mau antar istri berobat ke RS Fatima, tapi sudah beberapa jam terhalang di sini,” sesalnya.
Warga lain, Ahmad, mengaku kecewa dengan aksi yang ditunjukkan oleh para pendukung FAS-AS tersebut.
“Ini anarkis namanya, sangat mengganggu aktivitas kami. Orang mau kerja cari nafkah mereka datang menutup jalan,” kata Ahmad, warga Parepare.
Aksi massa itu juga mengundang reaksi warga pengguna media sosial (Medsos). Mayoritas besar netizen memposting kalimat mengecam dan menyayangkan aksi tersebut.
Seperti yang diketahui, pasca rekapitulasi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Parepare yang memutuskan Paslon TP-Pangerang sebagai pemilik suara terbanyak, aksi protes langsung di lakukan oleh para pendukung FAS.
Sebelumnya, mereka juga menggelar aksi serupa di depan kantor Panwaslu Parepare pada Rabu malam hingga dini hari. (*)