POJOKSULSEL.com, PAREPARE – Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) bekerjasama Pemerintah Kota Parepare berhasil menghadirkan Imam Besar di Islamic Centre USA, New York, Muhammad Shamsi Ali dalam kegiatan Tabligh Akbar yang dirangkaikan dengan Halal Bi Halal di Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Senin, 25 Juni, Kemarin.
Meski di tengah kesibukannya dalam mendakwahkan Islam, pengkhotbah sejak di usia 20 tahun di Amerika Serikat ini berada di tengah-tengah masyarakat Parepare.
Dalam Tabligh Akbar tersebut, ada yang menarik dari pesan Sang Pendiri Pondok Pesantren pertama di USA ini, khususnya dalam momen pilkada.
“Calon pemimpin yang terlalu berlebihan nafsunya, jangan dipilih. Jangan terlalu bernafsulah, ada Allah yang menentukan apakah layak atau tidak. Perubahan warna hidup orang beriman adalah esensi orang yang beriman,” pesan Imam Muhammad Shamsi Ali, pria kelahiran Kajang, Bulukumba, Sulsel di depan ratusan Pengurus BKMT, Majelis Taklim, Lazismu, IIPG, dan sejumlah organisasi lainnya yang tergabung dalam FUIB Parepare.
Sementara, Ketua Lembaga Zakat Infaq dan Shedeqah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan mengaku bersyukur atas kehadiran tokoh Islam kanca internasional itu.
“Di tengah kesibukannya beliau (Imam Muhamamd Shamsi, red.), namun masih menyempatkan waktu datang ke Parepare untuk kedua kalinya,” ujar Erna Rasyid Taufan. Selepas sambutannya, ia menyerahkan donasi Lazismu kepada Presuden Nusantara Foundation New York ini, untuk pengembangan Pondok Pesantren di USA.
Sementara, Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe melalui Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Iwan Asaad menyampaikan, kehadiran Imam Besar dan pendiri Ponpes di USA ini merupakan salah satu upaya dalam menguatkan nilai-nilai spritual masyarakat Parepare.
“Apa yang disampaikan beliau nantinya akan menjadi nekal pengetahuan agama yang cukup, dan itu sejalan dengan upaya mengembalikan identitas Parepare sebagai kota santri dan ulama,” jelas Iwan Asaad.
Pada kesempatan jtu rua juga menyerukan, agar masyarakat Parepare tetap menjaga marwah pesta demokrasi, meski berbeda agama dan pilihan politik.
“Kita harus membangun komitmen menjaga identitas kota kita sebagai kota santri dan ulama. Jangan hanya karena persoalan perbedaan agama dan beda pilihan poliik, sehingga kita tidak saling akrab. Mari kita wujudkan pilkada aman, damai dan demokratis,” pesan Mantan Kabag Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Parepare ini. (sps/pemkotpare/ pojoksulsel)