POJOKSULSEL.com, PAREPARE- Politisi muda Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP), Kota Parepare, Andi Affandil meminta Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Parepare agar tidak tebang pilih dalam menyikapi persoalan ketidanetralan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dia bahkan menduga dan menuding lembaga pengawas pemilu itu masuk angin.
Andi Affandil menunjukkan foto salah seorang ASN bernama Megawati yang diduga kuat tak netral lantaran berpose bersama paslon Faisal Andi Sapada-Asriadi Samad (FAS) dengan simbol tagline paslon itu saat momen lebaran lalu.
“Bukan hanya itu kami masih ada bukti oknum ASN lain yang tidak netral. Itu pelanggaran, Panwaslu harus profesional jangan tebang pilih dan berkesan masuk agin,” tutur dia.
Dia menjelaskan dalam aturan UU pemilu ASN aktif harus netral tidak boleh berpolitik.
“Ini sudah jelas ada di depan mata bahkan di muat dimedia sosial. Panwaslu tidak boleh tebang pilih melakukan tindakan terhadap PNS yang diduga lakukan pelanggaran. Silaturrahim boleh, tapi aktif untuk berkampanye dengan simbol-simbol atau tagline salah satu paslon itu jelas menyalahi aturan. Sekali lagi Panwas jangan tebang pilih,” tegas Affandi yang juga Wakil Ketua Bamusi Sulawesi Selatan.
Panwaslu juga ia harap menelusuri dan punya bukti – bukti kuat sebelum mengambil tindakan atau keputusan.
“Jangan berkesan ada unsur tekanan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, tidak usah diladeni. Bekerja saja dengan aturan yang ada,” tambahnya.
Ditempat lain, Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Parepare Luthfi Natsir mengimbau kepada ASN lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare agar netral dalam Pilkada.
Ia meminta Panwaslu Parepare untuk memanggil ASN tersebut untuk diklarifikasi.
“Di setiap momen, saya selalu mengimbau seluruh ASN agar netral. Saya minta Panwaslu agar segera menindaklanjuti ini,” tutup Luthfi Natsir. (haerul amran / pojoksulsel)