POJOKSULSEL.com, JAKARTA – Dekan Fakultas Fisipol UGM Erwan Agust Purwanto menuturkan, setiap tahun ada penambahan pengangguran terdidik baru sekitar 66 ribu. Tahun lalu, jumlah pengangguran terdidik yang lulusan diploma dan sarjana di Indonesia, mencapai 1 juta jiwa.
Erwan menjelaskan perlu ada terobosan untuk menekan bertambahnya pengangguran terdidik itu. ’’Seperti mendidik mereka untuk menjadi calon wirausahawan baru,’’ katanya saat dihubungi Selasa (29/5).
Dia juga mengatakan saat ini Global Entrepreneurship Index (GEI) Indonesia berada di urutan ke 97 dari 136 negara. Indonesia berada di bawah Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
’’Salah satu penyebab rendahnya GEI Indonesia adalah kecilnya persentase jumlah wirausaha. Pemicunya rendahnya keterampilan dan etos kewirausahaan,’’ jelasnya. Erwan mengatakan lingkungan perguran tinggi harus ikut berkontribusi menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Diantara yang dilakukan oleh Fisipol UGM adalah mengembangkan kewirausahaan sosial melalui program Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM).
Erwan mengatakan melalui program AKM itu para sarjana yang belum terserap dunia kerja diberi kesempatan untuk menekui kewirausahaan sosial. ’’Kewirausahaan yang berbasis pedesaan,’’ jelasnya.
Pada tahap awal, program AKM akan fokus pada program cloning berbagai bentuk wirausaha berbasis pedesaan yang berhasil. Menurut dia potensi berwirausaha berbasis pedesaan sangat besar. Sebab saat ini komuditas unggul di puluhan ribu desa belum terkelola dengan baik.
Melalui keilmuannya, para sarjana peserta program AKM nantinya diterjunkan ke desa-desa. Mereka bertugas menularkan pengetahuan, keterampilan, serta jejaringnya yang dibutuhkan untuk mengembangan wirausaha berbasis desa.
’’Sarjana pendapming ini akan bekerja bersama mengembangkan kewirausahaan yang sesuai dengan kebutuhan lokal,’’ tutur dia.
(jpnn/pojoksulsel)