POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Komisi 6 DPR RI disamping Pj Sekprov Sulsel Tautoto TR, dan Kadis Perdagangan Sulsel Hadi Basalamah, meninjau harga bahan pokok di Pasar Terong, Makassar, Sulsel, Jumat (25/5/2018).
Peninajuan di Pasar Terong Makassar ini dilakukan oleh komisi 6 DPR RI, untuk mengecek harga bahan pokok di pasar tradisional selama bulan Ramadan 1439 hijriah.
Dari peninajuan itu, Komisi 6 DPR RI memperoleh informasi dari para pedagang Pasar Terong Makassar bahwa, harga telur dan beras mengalami kenaikan.
Anggota Komisi 6 DPR RI Azam Asman Natawijana mengatakan, kenaikan untuk telur berkisar dari Rp2 ribu sampai Rp3 ribu per rak. Sementara beras mengalami kenaikan dari Rp300 sampai Rp500.
“Dan Saya tanyakan ke pedagang makin mendekati lebaran harga semakin naik? Jawabya, kita belum tahu, tapi sekarang sudah naik sekitar Rp2 ribu hingga Rp3 ribu,” kata Azam Asman Natawijana usai meninjau Pasar Tradisional Terong Makassar, Jumat (25/5/2018).
Dia mengatakan, harga untuk beras Bulog sebesar Rp8.800 per kg. Beras Bulog ibni lebih murah dari beras premium yang mencapai Rp9.000 per kg.
Meski terdapat selisih harga Rp200, para konsumen cenderung lebih memilih beras premium. “Karena itu menjadi masukan buat kita bagaimana menjaga kualitas ini, harganya berbeda tidak banyak Rp 500. Tapi orang lebih senang membeli beras premium,” kata Azam Asman Natawijana.
Azam Asman Natawijana mengatakan, Pj Gubernur Sulsel telah melaporkan bahwa tidak ada bahan impor masuk ke Sulsel. Terlebih, Sulsel masuk sebagai daerah swasembada pangan.
Usai meninjau Pasar Terong Makassar, rombongan komisi 6 DPR RI melanjutkan peninjauan ke Pelido dan Pertamina.
“Di Pelindo, kita mau cek kesiapan mudik lebaran. Dan di Pertamina persiapan bahan bakar,” tandasAzam Asman Natawijana.
(muh fadly/pojoksulsel)