Beranda Makassar POJOK RAMADAN : Nama-Nama Lain dari Ramadan

POJOK RAMADAN : Nama-Nama Lain dari Ramadan

Dosen Komunikasi Penyiaran Islam UMI Makassar Muhammad Ishak Samad, memberikan ceramah tarawih di Masjid Umar Bin Khattab, Kampus II UMI, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (24/5/2018) malam.

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Dosen Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Muhammad Ishak Samad mencatat, setidaknya terdapat 12 penamaan bulan Ramadan.

Hal ini disampaikan Ishak Samad dalam ceramah tarawihnya di Masjid Umar Bin Khattab, Kampus II UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (24/5/2018).

“Setidaknya ada 12 nama Ramadan, di antaranya Ramadan itu sendiri, kemudian syahrul Shiam, syahrul Rahma, syahrul Mubaraq, syahrul Magfirah, syahrul Shadaqah, syahru Syukur, syahrul Ilmi, maupun syahrul muhasabah,” kara Ustad Ishak Samad

Menurut dia, nama merupakan perkara penting dalam Islam, karena menjadi sebuah identitas. Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam begitu menganggap penting sebuah nama.

Sehingga, nama bukan hanya disematkan nabi pada manusia, melainkan nabi memberikan nama kepada cerminnya, sisirnya, sampai pada tongkat nabi pun diberi nama.

“Begitu pun bulan Ramadan sangat penting nama-namanya,” kata Ishak Samad.

Di antara 12 nama Ramadan yang telah disebutkan di atas, Ishak Samad menguraikan dua nama Ramadan pada malam ke- 9 Ramadan 1439 H tersebut.

1. Syahrul Ilmi (bulan ilmu) terutama ilmu agama.

Nasihat-nasihat agama di bulan Ramadan banyak dijumpai. Baik dalam bentuk ceramah dan pengajian di masjid, maupun pesan-pesan agama lewat media sosial.

Sehingga, pada bulan Ramadan banyak kesempatan untuk belajar agama. Hal ini dianggap penting agar hidup manusia lebih baik.

“Bulan Ramadan harus dimanfaatkan menuntut ilmu. Sekaraang disebut era perubahan termasuk telekomunikasi,” kata Ishak Samad.

2. Bulan Ramadan juga disebut Syahrul Muhasabah.

Bulan muhasabah adalah kesempatan untuk merenungi segala apa yang sudah diperbuat selama hidup.

“Melihat diri kita, menilai diri kita. Kita ini sudah berapa mi umurnya?” kata Ishak Samad.

Semua manusia dalam pergaulan kesehariannya tidak luput dari sala dan dosa. Maka dari itu, salah satu bentuk muhasabah adalah banyak berzikir memohon ampun kepada Allah.

Terlebih dalam bulan Ramadan ini, muhasabah terhadap kesalahan dan memohon ampun kepada Allah adalah, kesempatan emas yang harus dipergunakan oleh umat Islam.

(muh fadly/pojoksulsel)