POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Ustad Muh Yusuf Sewang, S.Ag, memberikan kuliah tujuh menit usai melaksanakan salat Subuh pada hari ke-8 Ramadan, di Masjid Al Mukhlisin, Jalan Abdullah Dg Sirua, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (24/5/2018).
Pada kultumnya tersebut, Yusuf Sewang membahas soal amalan yang paling disukai oleh Allah Subhanahu wata’ala. Dia mengatakan bahwa, dalam kisah yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dan Imam Al Hakim Sahabat bertanya kepada nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam terkait perkara apa yang dapat menyelamatkan dari azab.
Dalam pertanyaan sahabat kepada Rasulullah tersebut, maka turunlah ayat 10 QS Ash Shaff (61) yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?” (QS 61 : 10).
Dari ayat tersebut, sahabat kembali bertanya kepada nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam, soal perniagaan yang dimaksudkan pada ayat 10 tersebut.
Maka, turunlah ayat berikutnya yakni, ayat 11 QS Ash Shaf (61) yang menjelaskan perihal perniagaan tersebut yakni :
“(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” (QS 61 : 11).
Ustad Yusuf Sewang mengatakan, perniagaan yang paling disukai oleh Allah dan dapat menyelamatkan daei azab yang pedih adalah, beriman kepada Allah. Keimanan kepada Allah akan terus memperbaiki kualitas hidup setiap manusia. Apapun perkerjaan dan status sosial setiap manusia tidaklah menjadi persoalan. Keimanan kepada Allah akan membuat kehidupannya lebih baik.
Lalu ayat ini disambung dengan berjihad di jalan Allah sebagai amalan, yang dapat menghindarkan dari siksa azab neraka.
“Berhijad dengan apa? Tidak disebutkan dengan jihad mengangkat senjata. Tapi jihad dengan harta dan jiwa,” tegas Yusuf Sewang.
Menurut dia, Indonesia bukanlah wilayah jihad melainkan wilayah dakwah. Sehingga, dianggap keliru apabila ada golongan yang masih menganggap jihad seperti dengan bom bunuh diri.
“Yang katanya mereka akan mati syahid, tapi bisa jadi itu adalah mati konyol,” kata dia.
Karena itu, hidup di dunia yang singkat bagi manusia, hendaknya dipergunakan dengan baik dalam perniagaan di jalan Allah. Sebab, manusia akan mengalami kematian. Sisa menunggu waktu yang telah ditentukan oleh Allah.
Di samping itu, ada 3 fase kehidupan manusia di dunia, yakni kehidupan masa lampau yang tidak bisa lagi terulang, kehidupan hari ini. Dan kehidupan hari esok yang belum tentu dapat dicapai.
Maka, jadikan kehidupan hari ini sebagai ladang amal perbuatan yang baik. Jadikan Ramadan tahun 1439 H tahun ini, sebagai Ramadan terindah yang diisi dengan banyak beribadah.
(muh fadly/pojoksulsel)