POJOKSULSEL.com, PALOPO – Setelah menggelar beberapa rangkaian tahapan dan kampanye dialogis. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu, H.Basmin Mattayang dan Syukur Bijak (Baik) bertandang ke Istana Kedatuan Luwu, pada Minggu (13/5/2018) sore.
Pasangan nomor urut satu ini datang menemui Datu Luwu Sri Paduka Andi Maradang Mackulau Opu Daeng Bau dan permaisuri untuk memohon restu, sekaligus sebagai wujud permakluman Basmin Mattayang – Syukur Bijak akan maju dalam Pillkada Luwu 2018 ini.
“Meskipun beliau ( Datu Luwu, red) dalam posisi netral, kami wajib mohon doa restu,” ujar Basmin Mattanyang didanpingi Syukur Bijak
Prosesi adat kedatuan memgiringi kedatangan Paslon Basmin Mattayang-Syukur Bijak. Pengawalan bessi banranga, bessi manrawe, ripadupai llellung di payungi teddung pulaweng, diapit tarian pasukan pangngaru. Saat memasuki halaman istana, pasangan BM-SBj disambut tarian adat paddupa sebelum memasuki Istana Kedatuan Luwu dan disambut Datu Luwu Sri Paduka Andi Maradang Mackulau Opu Daeng Bau didampingi permaisuri.
“Yang mulia Sri Paduka Datu Luwu, kami berdua menghadap untuk meminta restu Sri Paduka dalam hal pencalonan kami sebagai Calon Bupati dan calon wakil Bupati, kiranya Sri Paduka Datu berkenan merestui dan mendoakan kami agar kami mendapat hidayah Allah SWT memenangkan pilkada Luwu 27Juni mendatang,” kata Basmin, seusai prosesi mappesabbi dan dipersilahkan Paddupa Bicara Istana, Andi Ahmad untuk menyampaikan hajatannya menghadap Datu Luwu.
Sri Paduka Datu Luwu Andi Maradang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kedatangan saudaraku Basmin dan Syukur Bijak datang mappesabi menunjukan itikad menjunjung dan menghargai adat istiadat leluhur kita kedatuan Luwu.
” Saya secara pribadi dan kedatuan Luwu merestui dan mendoakan agar kiranya Allah SWT merahmati kemenangan pada pilkada 27 Juni mendatang, ” ujar Sri Paduka Andi Maradang Mackulau.
Oleh karena itu, harap Datu Luwu, dalam memimpin nantinya saudara Basmin Mattayang dan Syukur Bijak harus mengilhami filosofi Pajung ri Luwu, dimana seorang pemimpin harus mengayomi masyaraktnya, memberikan jaminan kesejahteran bagi masyarakatnya, berdirilah sebagai pemimpin yang bijaksana tidak membedakan kasta, agama serta suku dalam membangun Luwu
“Khusus saudaraku Syukur Bijak yang juga selaku Pangulu Kada di Walenrang, tetaplah bijak dalam mengayomi masyarakat, sebab pemimpin yang bijaksana itu molomo naletei fammase dewata Allah SWT, ” pungkas Andi Maradang.
Pada kesempatan itu juga Sri Paduka Datu Luwu ke-40, Andi Maradang Mackulau Opu Daeng Bau menganugrahkan Keris Kedatuan dan penyematan pin kedatuan Luwu sebagai bagian kedatuan Luwu. (bayu/pojoksulsel)