POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Aksi teror terhadap lembaga pengawas Pemilu, baik Panwas maupun Bawaslu diotaki orang yang sama. Ini terlihat dari pola dan gerakan yang sama.
“Kuat dugaan peneror panwas dan bawaslu sama. Diotaki orang yang sama dengan ongkos yang sama pula. Ini mesti diusit tuntas,”kata Jubir Appi Cicu, Arsony (11/5).
Menurutnya pemasangan spanduk yang meneror tugas oanwas dan bawaslu adalah ancaman serius terhadap penyelenggara pemilu.
Sejak kemarin, teror spanduk bertuliskan “Bawaslu Jangan Mau Diperalat” beredar di beberapa titik di Kota Makassar. Hanya saja, tidak jelas siapa yang menyebar spanduk itu. Spanduk beredar jelang putusan sengketa Pilwali Makassar yang akan disampaikan Panwaslu Makassar, Sabtu (12/5/
Dari pantauan di lapangan, spanduk tersebut terpasang di beberapa titik di Jalan Pengayoman dan Jalan Boulevard.
Menurut Arsony, kehadiran spanduk-spanduk itu sungguh hal yang aneh, sebab si penebar spanduk seolah melihat Bawaslu RI dan Panwaslu Kota Makassar seperti sesuatu yang tidak punya koneksitas struktur. “Mereka seakan ingin menyerang Bawaslu, setelah sebelumnya menyerang KPU, menyerang PT TUN, menyerang MA dan DPRD. Ini bisa dikategorikan organisasi tanpa bentuk karena orangnya tidak jelas,”kata dia.
Atas beredarnya spanduk dan teror ke Panwas dan Bawaslu, mantan aktivis buruh ini berharap, tidak terpengaruh. “Ini cuma manuver dengan harapan Panwas melabrak undang undang hanya untul membuat kekacauan Pilwali,”katanya.
(rilis)