Beranda Sulsel Ujian Pakai Ponsel, Sekolah di Lutim Ini Dapat Apresiasi dari DPRD

Ujian Pakai Ponsel, Sekolah di Lutim Ini Dapat Apresiasi dari DPRD

SEKOLAH Madrasah Ibtidaiyah nomor 232 Pongkeru Kecamatan Malili di Luwu Timur ini menerapkan ujian sekolah berbasis android, dimana muridnya melaksanakan ujian sekolah menggunakan handphone smartphone berbasis Android.

Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah nomor 232 Pongkeru, Patimasang menerima tawaran penerapan ujian berbasis android ini dikarenakan lebih praktis dengan mengurangi kertas ujian.

Proktor dari Kementerian Agama Kabupaten Luwu Timur, Syafriadi menerangkan inovasi yang didapatkan dari ujian sekolah yang diterapkan di wajo, sulsel.

“Saya ingin mencoba sistem ujian berbasis android di sekolah ini seperti yang diterapkan di Kementerian Agama Kabupaten Wajo,” ujarnya di sekolah Madrasah Ibtidaiyah 232 Pongkeru, Malili. Selasa (8/5/2018).

Lanjutnya sebelum ujian berbasis android benar-benar diterapkan, dirinya telah melakukan beberapa simulasi. “Ujian sebanyak 40 soal pilihan ganda, 5 soal esai memakai manual kertas. Soal ujian diacak,” rinci Syafriadi.

Ujian sekolah madrasah yang berbasis android hanya beberapa saja, yakni Alquran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, SKI, dan Bahasa Arab. Nantinya hasil ujian akan langsung diketahui dan masuk ke dalam database yang ada di Kemenag Luwu Timur.

Ujian berbasis android inipun mendapatkan apresiasi dari Dewan Pendidikan Luwu Timur H. Dandu Kasim, Kepala Sekolah SMP 1 Malili Imam Muslim, Kepala Dinas pendidikan La Besse, dan Anggota DPRD Hj Harisah Suharjo.

Ketua Komisi I DPRD HM Sarkawi A. Hamid yang turut memantau langsung jalannya ujian mengatakan bahwa ujian berbasis Android adalah ujian yang pertama dilakukan oleh sekolah dasar di Luwu Timur bahkan SMP pun belum melaksanakannya.

Sarkawi turut mengapresiasi langkah kemenag dan sekolah yang berani menerima Teknologi. Informasi Teknologi menurutnya menjadi kebutuhan dalam dunia pendidikan, para peserta didik dituntut untuk melek teknologi.

“Penerapan ujian berbasis android di Madrasah Ibtidaiyah ini bisa menjadi contoh sekolah-sekolah lain, karena kita tidak bisa lepas dari teknologi,” ungkap Sarkawi.

Lanjutnya, bila jauh dari teknologi kita akan tertinggal, penerapan ujian berbasis android ini memberi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain.(rls/Tom/pojoksulsel)